Revolusi Mental, mungkin tidaklah terdengar berbeda di telinga kita. Kata ini sering disebutkan oleh Presiden Joko Widodo atau Presiden ke-7 Indonesia. Tapi, tahukah anda dengan Revolusi Mental?.
Definisi revolusi mental pada saat presiden Joko Widodo menyampaikannya, tidaklah cukup di sosialisasikan oleh masyarakat. Sehingga beberapa di antara kita, hanya sebatas ketahui berdasarkan apa nilai-nilai revolusi mental, dan nilai-nila revolusi mental.
Terkadang, Presiden ke-7 kita hanya memberikan sebuah perumpamaan atau analogi atau contoh revolusi mental baik di saat terjadi kegaduhan dalam pemerintahan atau negara atau contoh revolusi mental yang disampaikan pada saat hadir di sebuah acara.
Sebenarnya, kata revolusi mental atau istilah ini beberapa literatur sejarah yang penulis baca, Presiden Soekarnolah yang menyebutkannya pertama kali kata revolusi mental, hingga kemudian Presiden ke-7 Joko Widodo, kembali menghadirkan gagasan tersebut. Sontak seluruh masyarakat Indonesia, kita berdecak kagum mengenai gagasan kuno namun modern ini dari Presiden Soekarno, kembali jalankan kembali.
Wajar, jika kita semua kaget dan bangga, ketika kata revolusi Mental kembali dihadirkan dalam tenggalamnya zaman. Menurut penulis, 1. kita mengagumi soekarno, 2. kita ingin sosok soekarno kembali dan 3. masih ada tokoh negara yang masih menggunakan gagasan pendahulunya. Terlebih lagi sekelas Presiden Soekarno dengan rentetan sejarah dalam memerdekakan dan menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara di Indonesia pada saat itu.
Disatu sisi, pengertian revolusi mental juga mengundang kontra dari beberapa pihak. Berbagai uraian yang disampaikan terhadap yang mengkritik revolusi mental juga rasional atau masuk akal. Pasalnya dalam pandangan kita, teori atau konsep harus sesuai dengan dilapangan atau dilingkungan kita. Itu adalah bagi penerima revolusi mental.
Sedangkan bagi penggerak revolusi mental, maksud penulis adalah penyalur dari kebijakan tersebut yakni pemerintah. Apakah kebijakannya telah sesuai dengan revolusi mental?. Di satu sisi, penulis berpandangan sebagaimana yang diutarakan di atas, membuat penulis dan tentu beberapa di antara teman-teman bangga. Namun, apakah kebanggaan tersebut sudah cukup? Tentu tidak,
Revolusi mental membutuhkan suatu pembuktian baik oleh masyarakat atau rakyat atau kita, dan tentunya kepada Presiden. Terlihat dalam merealisasikan konsep atau teori, terbendung oleh berbagai masalah. Masalah tersebut, bukan soal mengenai apa yang akan di dapatkan atau bagaimana caranya revolusi mental. Namun, masalah tersebut kemudian timbul ketika disebutkan Revolusi Mental.
Banyak para ahli yang mengatakan bahwa revolusi mental yang dimaksud oleh Presiden itu apa? apakah definisi revolusi mental menurut presiden jokowi?.. Berlebih lagi, kepada masyarakat yang notabene terdiri berbagai lapisan masyarakat juga semakin kebingunan mengenai apa itu revolusi mental, atau apa itu definisi revolusi mental?.
Wajar jika kita mengatakan dan memikirkan dengan menyelitbkan kata "bijaksana". Mengapa, penulis serasa memahami bahwa masyarakat tentu kaget, dan juga para ahli untuk merumuskan dan menganalisis maksud revolusi mental menurut presiden Joko Widodo, sebagai bahan dalam bekerja sama dengan pemerintah.
Lepas dari permasalahan menyangkut definisi revolusi menyal, tujuan revolusi mental, nilai-nilai revolusi mental sebagaimana yang mengagetkan beberapa masyrakat, beberapa di antara kita. Olehnya itu, penulis bergerak dan mengambil sebuah kesimpulan untuk menginformasi kepada teman-teman berbagai pemahaman mengenai revolusi mental, baik dari segi pengertian revolusi mental menurut para ahli, pengertian revolusi mental menurut presiden jokowi, tujuan revolusi mental, nilai-nilai revolusi mental dan juga contoh revolusi mental.
Mengapa? agar kita semua termasuk penulis dapat dengan memahami dan mengetahui revolusi mental khususnya menurut Presiden ke-7 yakni Presiden Joko widodo. Selain dari pada itu, penulis juga akan menginformasikan berbagai informasi tentang revolusi mental.
Akan tetapi, jika terdapat kekurangan informasi atau kelemahan dalam menginformasikan revolusi mental khususnya revolusi mental menurut Presiden Joko Widodo, kami menghaturkan mohon maaf sebesar-besarnya, kepada teman-teman. Pertama, penulis juga mengakui bahwa dalam membuat konsep revolusi mental atau merangkum revolusi mental, tidaklah mudah.
Ada banyak pertimbangan dalam penulisan informasi ini. 1, penulis kekurangan informasi yang akurat dalam menginformasikan kepada teman-teman, 2. Tidak dipungkiri bahwa pertarungan berbagai para ahli, para tokoh, dan berbagai buku-buku atau literatur dan juga di media massa ada yang pro dan kontrak dalam revolusi mental terutama gagasan revolusi mental menurut Presiden ke-7, Joko Widodo.
Tapi, jika informasi ini sesuai dengan ekspektasi teman-teman tentang pengertian revolusi mental atau seusai teman-teman inginkan. Penulis juga berharap untuk menghargai dan mengapresiasi kinerja penulis dengan menyukai informasi ini dan juga membagikan informasi ini. Agar penulis tahu bahwa, informasi ini telah sesuai dengan yang dinginkan teman-teman. Informasi lengkapnya mengenai revolusi mental dapat teman-teman lihat dibawah ini..
Pengertian Revolusi Mental: Apa itu Revolusi Mental?
Beberapa dekade terakhir ini, khususnya di daerah perkotaan dan tak luput di daerah pedesaan, kita lebih mendahulukan kepentingan diri kita sendiri atau pribadi, dibandingkan dengan kepentingan orang lain (Individualistis).
Sikap tersebut, lambat laun semakin menepiskan budaya gotong royong, baik dari sudut pandang lingkup aktivitas maupun juga dari jumlah orang yang terlibat. Kedisiplinan juga semakin tergerus. Orang hanya ingin mengerjakan peraturan jika terdapat ancaman hukuman atau juga iming-iming saja. Olehnya itu, diperlukan sesuatu yang dikenal dengan Revolusi Mental.
Pengertian Revolusi Mental secara umum adalah Gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia dalam mentalitas yang berkarakter orisinal bangsa yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.
Revolusi Mental yang berkelanjutkan harus diberlakukan pada Manajemen dan kebijaksanaan ASN yang didasarkan pada: Asas, Prinsip, Nilai Dasar, serta Kode Etik dan Kode Perilaku.
Revolusi Mental yang berkelanjutkan harus diberlakukan pada Manajemen dan kebijaksanaan ASN yang didasarkan pada: Asas, Prinsip, Nilai Dasar, serta Kode Etik dan Kode Perilaku.
Pengertian Revolusi Mental Menurut Para Ahli
Tidak sedikit para tokoh negarawan yang mendefinisikan mengenai revolusi mental. Beberapa tokoh nasional dan internasional juga ikut mendefinisikan revolusi mental. Berikut pengertian revolusi mental menurut para ahli..
1. Presiden Joko Widodo. Menurut Presiden Jokowi, pengertian revolusi mental adalah warga Indonesia harus mengenal karakter orisinal bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera.Perubahan karakter bangsa yang menjadi akar dari munculnya korupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Kondisi itu dibiarkan selama bertahun-tahun dan pada akhirnya hadir di setiap sendi bangsa (Kompas.com: Jokowi dan Ari Revolusi Mental).
2. Karlina Supelli. Menurut Karina Supelli, bahwa pengertian Revolusi mental adalah strategi kebudayaan.yang dibidik dengan transformasi etos, yaitu perubahan mendasar dalam mentalitas yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.
3. Presiden Soekarno . Menurut Presiden Soekarno bahwa pengertian "Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala." Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong." Gagasan pertama kali pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.
4. Ermaya
Menurut Ermaya bahwa pengertian Revolusi Mental adalah Gerakan pembangunan moral dan etika kerja yang dilakukan secara komprhensif, integral dan holistik seluruh openen bangsa Indonesia dengan cara penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan sebagai nilai-nilai dasar kehidupan individu dan nilai nilai dasar Pancasila sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sebagai warga negara, untuk menciptakan kreativitas dan enovasi kerja, dalam persaingan globalisasi, kehidupan demokrasi sehingga menjadi bangsa yang sejahtera dan aman.
5. Nursyahbani Katjasungkana
Menurut Nursyahbani Katjasungkana bahwa pengertian revolusi mental menjadi kata kunci untuk perubahan dlm segala tingkatan. Kata itu, dalam terminilogi atau istilah yg berbeda, dan konteks yg beda, digunakan siapa saja yg menghendaki perubahan.
6. Mahatma Gandhi
Menurut Mahatma Gandhi yang disampaikan oleh Bachtiar bahwa Revolusi Mental berdasarkan buku Gandhi's Experiments with Truth: Essential Writings by and about Mahatma Gandhi (Richard L. Johnson ed., 2007), Gandhi mengedepankan argumen bahwa kemerdekaan politik (self-rule) harus berdasarkan pada revolusi mental, yaitu perubahan total mental rakyat negara jajahan yang kemudian bahwa pemerintahan negara yang merdeka harus berlandaskan atas kekuatan moral. (detik.com: Antropolog UI: Revolusi Mental Konsep Mahatma Gandhi, Bukan Komunis).
7. Imam Suprayogo
Menurut Imam Suprayogo, bahwa pengertian revolusi mental dapat diarahkan pada tiga ranah sekaligus: gerakan mendekatkan bangsa pada kitab suci, pada tempat ibadah, dan pada pemuka agamanya masing-masing. Hal ini diharapkan akan melahirkan karya atau kerja yang terpuji dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam konteks Islam, misalnya, seorang yang dekat dengan al-Qur�an, dekat dengan masjid, dan dekat dengan ulama atau cendekiawan, maka akan membuahkan apa yang disebut dengan amal salih. Beramal salih artinya adalah bekerja secara profesional. (Old. uin-malang.ac.id/: Merevolusi Mental Melalui Kekuatan Nilai Sosial Keagamaan)
8. Puan Maharani
Menurut Puan, tiga nilai Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong sedang diupayakan menjadi budaya baru keseharian masyarakat.
Berdasarkan pengertian revolusi mental menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian revolusi mental adalah Gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia dalam mentalitas yang berkarakter orisinal bangsa yang berkarakteryang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.
Tujuan Revolusi Mental
Adapun maksud dan tujuan pembentukan Badan Koordinasi Pelaksana Revolusi Mental (BKPRM) antara lain:
- Untuk menggali nilai-nilai Pancasila untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.
- Untuk mengkoordinasikan pembuatan kebijakan dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila di semua kementerian, lembaga negara di eksekutif, legislatif dan yudikatif.
- Untuk melaksanakan transformasi nilai-nilai dasar Pancasila kepada setiap bangsa Indonesia sehingga menjadi budaya.
- Untuk merubah budaya yang tidak sesuai Pancasila dan mencegah pengamalan budaya yang bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia.
- Untuk memberi masukan dan saran kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan Revolusi Mental.
- Untuk mengkampanyekan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan negara.
- Untuk memandu masyarakat, birokrasi, parlemen, dan seluruh bangsa Indonesia supaya mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Prinsip-Prinsip Revolusi Mental
- Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.
- Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah
- Harus bersifat lintas sektoral.
- Kolaborasi masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah.
- Dilakukan dengan program �gempuran nilai� (value attack) untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
- Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi seluruh segmen masyarakat.
- Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial) bukan moralitas privat (individual).
- Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
Nilai-Nilai Revolusi Mental
Adapun nilai-nilai revolusi mental atau contoh revolusi mental dalam kehidupan sehar-hari, penulis menggunakan sumber dari situs official revolusi mental itu sendiri yang dapat anda lihat dibawah ini...
Baca Juga:
Pengertian Pancasila, Butir, Lambang, Fungsi & Filsafat
Pengertian Pemerintah, Pemerintahan & Ilmu Pemerintahan Menurut Para Ahli
Pengertian Demokrasi Pancasila, Ciri, Prinsip, Fungsi & Menurut Para Ahli
Demikianlah informasi mengenai Revolusi Mental. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
No comments:
Post a Comment