Ontologi, yah suatu pembahasan yang membuat kepala kita terasa bengkak. Pasalnya ontologi adalah bagian filsafat, dan filsafat adalah memusingkan, jadi ontologi adalah memusingkan.
Tentu bagi sebagian kalangan atau bagi kita teman-teman, tidak akrab dengan ontologi. Biasanya orang-orang mengetahui ini, adalah orang yang selalu baca buku, baca buku keras dan aktif dalam suatu kajian atau diskusi.
Biasanya orang yang menggeluti hal demikian biasa dikatakan gila. Mengapa? karena terlalu kritis dan berpikir yang tidak-tidak. Seperti halnya penulis.
Penulis juga senang dengan pembahasan demikian, mengenai ontologi. Namun, terkadang keasyikan membahas tentang ontologi ketika kita terlalu banyak mengetahui dan saking banyaknya mengetahui maka pikiran kita seolah-olah ingin terus tahu lebih dalam mengenai ontologi.
Dari hal tersebut, ontologi banyak digemari dan banyak juga dimusuhi. Digemari karena otak terasa tidak berhenti untuk mencari, sedangkan dimusuhi karena butuh waktu lama untuk dapat suka dan umumnya karena memusingkan.
Namun, jangan risau teman-teman. Ontologi tidak sesusah dan sesulit itu. Mengapa? karena pembahasan kali ini, penulis tidak akan memberikan kepusingan yang hadir dalam diri anda sendiri walau dengan sebab namun sebab yang hadir adalah bagian dari sebab yang anda sebabkan sendiri oleh sebab anda dilahirkan. Maaf klau pusing, artinya apa? anda manusia jadi wajar kalau. Berikut pembahasan ontologi
Ontologi
Istilah ontologi pertama kali diperkenalkan oleh rudolf Goclenius di tahun 1936 M, demi memberikan nama tentang hakekat yang bersifat metafisis. Kemudian dalam perkembangannya Christian Wolf membagi metafisika ke dalam dua yakni metafisika umum dan khusus.
Metafisika umum tidak lain adalah istilah lain dari ontologi. Sehingga dapat dikatakan bahwa metafisika atau ontologi adalah cabang dari filsafat yang membahas tentang prinsip mengenai dasar atau paling dalam segala sesuatu yang ada.
Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan.
Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).
Sedangkan menurut Soetriono bahwa Ontologi sinonim dengan metafisika yakni, studi filosofi dalam menentukan tentang sifat nyata yang asli (real nature) dari suatu benda dalam menentukan arti, struktur dan juga prinsip benda tersebut. (Filosofi ini didefinisikan oleh Aristoteles abad ke-4 SM).
Pengertian Ontologi: Apa itu Ontologi?
Pengertian ontologi secara etimologi atau Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani yakni 'Onta' atau 'Onto' yang memiliki pengertian sebagai suatu yang sungguh-sungguh ada dan adanya itu benar, atau kenyataan yang sesungguhnya. Sedangkan 'logos' memiliki arti sebagai kata, ilmu, studi tentang teori.
Sedangkan pengertian ontologi secara terminologi, ontologi memiliki pengertian bahwa ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang benar-benar ada dan adanya itu benar. Teori tersebut membahas mengenai kebenaran yang ada atau ciri hakiki (pokok) dari keberadaan.
Kesepakatan para ilmuwan mengenai ontologi membentuk latar belakang bagi cara mereka berteori. Pertanyaan tersebut muncul banyak dan tida ksemuanya dibahas. Namun, beberapa karakteristik penting dari ontologi sebagaimana dikembangkan dalam filsafat keilmuan diadaptasi oleh ilmu sosial.
Ontologi adalah studi mengenai sesuatu yang ada dan tidak ada, atau dengan kata lain dapat dikatakan mempelajari tentang realitas.
Dalam situs web What Is Ontology memberikan suatu definisi bahwa pengertian ontologi adalah ilmu atau studi tentang sesuatu secara khusus, cabang dari metafisika yang berhubung pada sifat dan relasi sesuatu yang ada;
sistem khusus yang digunakan dalam menyelidiki masalah dan sifat terhadap suatu yang ada; filsafat pertama," definisi tersebut menekankan tentang ide bahwa ontoogi memberikan dua cara pandang terhadap dunia dan membentuk karakteristik pentingnya.
Ontologi juga disebut sebagai filsafat pertama dimana tidak mungkin berfilsafat hingga dari sifat dari realitas dapat ditentukan.
Pengertian Ontologi Menurut Para Ahli
Tidak hanya mengenai definisi diatas, Ontologi juga banyak diartikan oleh para ahli. Tidak lain karena ontologi adalah pembahasan yang menarik sehingga dari awal sebelum masehi hingga sekarang ini, tidak hentinya para ahli untuk memberikan pengertian atau definisi ontologi. Pengertian ontologi menurut para ahli tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles bahwa pengertian ontologi adalah pembahasan tentang hal ada sebagai hal ada (hal ada sebagai demikian) mengalami perubahan dalam, sehubungan objeknya.
2. The Liang Gie
Menurut The Liang Gie, bahwa definisi ontologi adalah bagian dari filsafa dasar yang mengungkapkan mengenai makna dari sebuah eksisten yang pembahasannya terdiri dari:
- Apakah artinya ada, hal ada?
- Apakah golongan-golongan dari hal yang ada?
- Apakah sifat dasar kenyataan dan hal ada?
- Apakah cara-cara yang berbeda dalam mana entitas dari kategori logis berlainan dikatakan ada?.
3. Ensiklopedia Britannica
Menurut Ontologi dalam Ensiklopedi Britannica berangkat dari Aristoteles, mengatakan bahwa pengertian Ontologi adalah teori atau studi tentang being atau wujud misalnya karakteristik dasar terhadap suatu realitas. Ontologi persamaan dari metafisika yakni, studi filosofis untuk menentukan sifat nyata yang asli (real nature) terhadap suatu benda dalam menentukan suatu arti, struktur dan juga prinsip benda tersebut.
4. Bakhtiar
Menurut Bakhtiar bahwa pengertian ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, sebagai suatu ultimate reality baik yang memiliki bentuk jasmani atau konkret maupun tentang rohani ataupun abstrak.
5. Soetriono
Menurut Soetriono bahwa definisi mengenai ontologi merupakan azaz dalam menerapkan batas atau mengenai ruang lingkup suatu wujud yang menjadi objek dari penelaahan (objek ontologi atau obyek formal dari pengetahuan) serta mengenai penafsiran mengenai hakiakt realita (metafisika) dari objek ontologi atau objek formal tersebut dan merupakan landasan dari ilmu yang menanyakan terkait apa yang dikaji atau dibahas dalam suatu pengetahuan dan biasanya berkaitan terhadap alam kenyataan dan keberadaan.
6. Suriasumantri
Menurut Suriasumantri bahwa ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan kata lain suatu pengkajian terhadap teori tentang ada.
Pokok Pikiran Ontologi
Dalam pemahaman mengenai ontologi dapat dikemukakan pandanga-pandangan terhadap pokok pikiran dalam ontologi. Pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:
- Monoisme
- Dualisme
- Pluralisme
- Nihilisme
- Agnotiisme
- Materialisme
Demikianlah informasi mengenai Ontologi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Karena jika tidak maka kita tidak ada. Aku berpikir maka aku ada. Berpikirlah wahai teman-teman, untuk mengadakan diri kita. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi:
The Liang Gie. Suatu Konsep Ke Arah Penertiban Bidang Filsafat. Yogyakarta: 1977, hlm: 79, 80, dan 91.
Ensiklopedia Britannica
Monteiro, M Josef. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Membentuk Karakter Bangsa. cet-2. Yogyakarta: Deepublish. hal: 16.
West Richard, dan Turner Lynn H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika. hlm: 55
No comments:
Post a Comment