Sejarah Legenda Candi Prambanan|Ada legenda di balik pembangunan Candi ini atau tepatnya candi Prambanan.Legenda Candi Prambanan merupakan cerita yang berasal dari rakyat, Menurut Cerita-cerita tersebut konon adanya seorang raja yang bernama Raja Boko, Raja Boko merupakan raksasa yang tinggal di sebuah desa, desa tersebut bernama desa prambanan, Raja Boko mempunyai seorang putri yang cantik yaitu Roro Jongrang, Lalu ada seorang kesatri dari kerajaan Pengging bernama Bandung Bondowoso, kesatria ini mengalahkan Raja Boko, dalam kemenangan Bandung Bondowoso, Bondowoso langsung saja melamar Putri cantik Raja Boko yaitu Roro Jonggrang, Lamaran Bandung bondowoso diterima tetapi memiliki syarat yang harus dipenuhi oleh Bandung Bondowoso untuk membangun Seribu candi dengan waktu yang sangat singkat yaitu satu malam. Bandung Bondowoso Menerima syarat Roro Jonggrang dengan membangun seribu candi. Dalam pembangunan seribu candi Bandung Bondowoso memakai bantuan makhluk halus dapat mewujudkan keinginan Roro Jonggrang. Namun, disaat candi tersebut hampir mendekati angka Seribu candi (1000 Buah), Roro Jonggrang membunyikan lesung dengan bantuan rakyat, Dalam membunyikan lesung itu, bertujuan untuk menipu ayam untuk berkokok.
Patung Roro Jongrang |
Dalam sekejap Roro Jonggrang berubah menjadi patung. Dalam Cerita ini sesungguhnya tidak terjadi, melainkan Cerita ini hanya berupa legenda untuk rakyat yang ada disekitar Prambanan. Dan Sesungguhnya , Candi Prambanan tidak berjumlah 1000 buah seperti cerita diatas tetapi hanya berjumlah 250 buah Candi. Patung Batari Durga Mahisa Suramardhani di dalam Candi Siwa, oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai penjelmaan Roro Jonggrang. Kalasan yang ditulis dalam bentuk puisi berbahasa Sansekerta dan huruf Pranagari, disebutkan bahwa para rahib Buddha meminta izin kepada Raja Panangkaran untuk mendirikan tempat suci untuk Dewi Tara. Raja mengabulkannya dan menghadiahkan Desa Kalasan kepada para rahib. Dewi Tara sendiri adalah dewi kasih-sayang dan pelindung bagi umat Buddha.
( Sumber : Sejarah Sekolah Menengah Atas dan madrasah aliyah )
No comments:
Post a Comment